
INFOMASE, Bandung: Sebuah video seorang ayah yang berprofesi sebagai sopir angkot menangis haru dan bangga saat anaknya menjadi lulusan terbaik Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Gelombang I Tahun 2022 di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) Polda Jabar viral di media sosial.
Dikutip Infomase.id dari Kompas.com, Sabtu (9/7), sambil bercucuran air mata, lulusan terbaik yang diketahui bernama Andi Sonjaya (20) itu memeluk sang ayah di hadapan pejabat utama Polda Jabar dan siswa lainnya. Andi kemudian bersujud dan memeluk kaki ayahnya yang diketahui bernama Udin Sudrajat (68), seorang sopir angkot jurusan Elang-Cicadas Kota Bandung.
“Terima kasih kepada Bapak Kapolda Jabar, kami merasa bangga sekali ternyata anak sopir angkot bisa jadi Polisi, Alhamdulillah,” ujar Udin dalam video yang beredar.
Ditemui di kediamannya di Jalan Emong, Kelurahan Burangrang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Jumat (8/7/2022), Udin tak menyangka anak bungsunya lolos seleksi anggota Polri berpangkat Bripda.
Bahkan sang anak menjadi lulusan terbaik di SPN Polda Jabar. Udin mengaku tak mengetahui bahwa video yang memperlihatkan dirinya tengah berpidato saat kelulusan anaknya viral di media sosial. Meski begitu, rasa bangga seorang ayah terhadap anak bungsunya itu tak tertahankan. Matanya berkaca-kaca. Sesekali ia melihat anaknya yang duduk di sebelahnya.
Tangan pria paruh baya itu menepuk bahu Andi bangga. Siapa sangka Andi bisa meraih cita-citanya.
“Bapak bangga sekali, apalagi bapak hanya sekolah SD gak tamat, sekarang aja cuman jadi sopir angkot jurusan Cicadas-Elang,”kata Udin.
Sejak awal, Udin tak mengetahui rencana anak bungsunya itu, tiba-tiba saja Andi menyodorkan sejumlah dokumen di atas materai, meminta bapaknya menandatanganinya. Udin yang saat itu masih bingung kemudian bertanya pada anaknya soal dokumen tersebut, dengan tenang andi menjawab bahwa anaknya itu hendak mendaftar ke kepolisian.
“Awalnya gak tahu, taunya itu pas dia mau masuk dia minta tanda tangan buat bikin persyaratan. ‘Andi buat apa kamu teh minta tanda tangan di atas materai’ kata bapa, mau ngelamar jadi polisi katanya,” kata Udin.
Udin sempat pesimis mendapatkan kabar itu. Maklum, saat itu ia merasa profesinya tak mungkin bisa membiayai anaknya masuk kepolisian. Namun Andi meyakinkan ayahnya semoga kali ini rezekinya masuk kepolisian.
“Kata Bapak uang dari mana, kan masuk polisi teh uangnya mahal, ah mimilikan (semoga rezekinya) we, kata andi,” tutur Udin.
Andi sebelumnya sempat mendaftar tahun 2021, namun gagal seleksi saat tahap akhir. Karena keinginannya yang kuat, Andi kembali mencoba mendaftar gelombang I 2022.
“Sempat gugur, dia coba lagi, ya bapak hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk anak bapak,” kata Udin.
Seiring waktu, pengumuman kelulusan pun akhirnya tiba, Andi kemudian mengajak ayahnya untuk melihat pengumuman itu di media sosial. “Kalau Andi tahu dia gak gugur, cuman bapak bertanya-tanya dia lulus tau enggak. Ternyata dia lulus. Kami semua terharu dan bahagia,” tutur Udin.
Di balik euphoria, terselip doa Udin untuk anaknya itu, agar kelak menjadi polisi yang baik, berbakti kepada orangtua, dan mengabdi kepada masyarakat. Meski Udin menyadari bahwa Andi harus siap bertugas dimanapun, ia berharap anaknya itu berdinas di Kota Bandung.
Sementara itu Andi mengaku bersyukur berhasil masuk kepolisian dan pendidikan di SPN Polda Jabar. Dia bahkan tak menyangka dirinya bisa melewati fase tersebut.
“Saya juga gak tahu ada di titik ini berprestasi dari seluruh siswa, ranking pertama jasmani terbaik dan Adhi Makayasa tiga aspek akademik, mental kepribadian, dan jasmani,” papar Andi.
Andi menjadi yang pertama di keluarganya yang menjadi anggota polisi. Atlet judo yang sempat mengikuti berbagai pertandingan berskala Internasional ini tak hanya ingin mengubah perekonomian keluarga, tapi juga ingin mengabdi kepada negara dan merubah cara pandang masyarakat terhadap kepolisian menjadi lebih baik.
“Keluarga saya gak ada yang jadi anggota, saya pengen memecahin rekor, sambil saya ingin mengubah perekonomian keluarga,”ungkapnya.
Usung Prinsip Betah
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo mengatakan, dari pelantikan Bintara Polri Gelombang I tahun 2022 di SPN Polda Jabar, beberapa siswa memang ada dari keluarga yang ayahnya berprofesi sebagai tukang bangunan hingga sopir angkutan umum. Ibrahim menilai, penerimaan bintara ini dilaksanakan objektif, transparan, dan akuntabel.
Sistem dan mekanismenya pun sudah tersusun dan sama sekali tidak bisa diintervensi. Dengan prinsip Betah (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis), pihaknya berharap kaderisasi penerimaan ini bersih dan sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan serta mampu melaksanakan pendidikan dengan baik.
“Dengan kondisi yang demikian ini masyarakat kita harapkan bisa memahami bahwa penerimaan ini betul-betul tidak bisa dilaksanakan dengan titipan, apalagi menggunakan uang,” kata Ibrahim. (BH)