
INFOMASE, Jakarta: Bunga matahari adalah satu dari jenis bunga indah dan menjadi favorit bagi para pecinta kembang. Bunga matahari merupakan tanaman yang mudah tumbuh asalkan terpapar cahaya matahari. Tanaman bunga ini memiliki nama botani Helianthus spp.
Terdapat berbagai jenis varietas dari bunga matahari yang sekilas terlihat pada warna bunganya. Seperti berwarna orange, merah, ungu, putih, bahkan hitam. Bunga matahari merupakan jenis tanaman heliotropik, yang berarti pertumbuhan bunganya mengikuti pergerakan matahari. Maka, tempat terbaik untuk menanamnya adalah di luar ruangan, di tempat tanah yang subur.
Sebagian besar bunga matahari sangat tangguh dan mudah tumbuh selama tanah tidak tergenang air. Bunga matahari tahan panas dan cocok tumbuh di wilayah yang kering.
Bunga matahari akan menghasilkan bunga sekitar 45-60 hari sejak ditanam dan 90-105 hari sejak disemai. Sayangnya, bunga matahari termasuk jenis tanaman bunga semusim, sehingga setelah masa berbunga selesai, tanaman akan mati. Tapi jangan berkecil hati, bunga yang telah tua dan kering akan menghasilkan ratusan biji yang bisa disemai agar tumbuh tanaman baru. Jadi, Anda bisa menanam bunga matahari lagi dan lagi.
Dilansir dari Gardening Blog, secara umum, jenis bunga matahari jenis kecil bisa ditanam di pot yang berukuran 30-40 sentimeter. Namun, jika ingin bunga matahari tumbuh subur dan tinggi, yang terbaik adalah menanamnya di tanah.
Bunga matahari tumbuh paling baik di lokasi dengan sinar matahari langsung (6-8 jam per hari). Ini karena mereka membutuhkan panas yang panjang agar bisa berbunga dengan baik. Sebaiknya tanahnya digali sedalam 60-90 cm untuk memastikan tanah tidak terlalu padat.
Bunga matahari tumbuh subur di tanah yang agak asam hingga agak basa (pH 6,0-7,5). Dan pastikan tanah kaya nutrisi dengan bahan organik atau pupuk kompos. Dalam pemilihan bibit bunga, ada banyak jenis bibit bunga matahari. Anda bisa mendapatkannya di toko tanaman atau membelinya secara online. (Nia)