Aktual – Tepercaya

Covid-19 di Depok Masih Tinggi, Dinkes Ingatkan Booster

Pengendara sepeda motor melintas di depan mural Covid-19 di Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (3/8). Pemerintah mengharapkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan mengikuti anjuran vaksinasi booster guna meminimalisir penularan virus korona. Foto INFOMASE: Ahmad
Pengendara sepeda motor melintas di depan mural Covid-19 di Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (3/8). Pemerintah mengharapkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan mengikuti anjuran vaksinasi booster guna meminimalisir penularan virus korona. Foto INFOMASE: Ahmad
Pengendara sepeda motor melintas di depan mural Covid-19 di Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (3/8). Pemerintah mengharapkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan mengikuti anjuran vaksinasi booster guna meminimalisir penularan virus korona. Foto INFOMASE: Ahmad
Pengendara sepeda motor melintas di depan mural Covid-19 di Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (3/8). Pemerintah mengharapkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan mengikuti anjuran vaksinasi booster guna meminimalisir penularan virus korona. Foto INFOMASE: Ahmad

INFOMASE, Depok: Kasus positif Covid-19 di Kota Depok masih tinggi. Dalam satu hari terdapat 307 kasus. Dinas Kesehatan Kota Depok mengingatkan untuk segera melakukan vaksinasi booster.

Sehingga total kasus konfirmasi aktif di Kota Depok sebanyak 6.635 kasus. Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati menuturkan, hingga kini, trend kasus Covid-19 di Depok masih naik. Mary mengingatkan warga Depok untuk tetap terus waspada.

-->

“Booster harus kita galakkan ya. Capaiannya sejauh ini untuk booster dosis ketiga sebanyak 36, 75 persen atau sebanyak 517.773 orang,” ujar Mary di Depok, Jawa Barat, Rabu (10/8).

Jenis varian yang saat ini banyak menginfeksi diketahui adalah jenis omicron, namun terkait detail subvariannya, Dinas Kesehatan tidak melakukan penelitian lebih lanjut.

“Dari Kementerian Kesehatan belum ada instruksi untuk mengirimkan sampel. Kemumgkinannya jika melihat dari gejalanya yang ringan dan tak bergejala maka ini varian Omicron. Tapi untuk jenis subvariannya tidak diteliti lebih lanjut,”papar Mary.

Sedangkan terkait klaster, dari klaster sekolah sejauh ini belum ada lonjakan tajam. “Data terbaru untuk sekolah belum kami data. Sejauh ini sekolah sudah sangat memahami bagaimana menangani jika ada yang positif Covid-19,” papar Mary.

Cara penanganan di sekolah, lanjut Mary, dikatakan jika terdapat kasus di satu kelas maka dilakukan 3T yakni testing, tracing dan treatmemt. Selain itu, siswa yang sakit flu akan sadar dengan sendirinya untuk melakukan isolasi mandiri dan tidak bersekolah.

Sehingga dengan demikian tidak sampai meliburkan satu sekolah.

“Untuk daerah level 1 memang banyak kelonggaran. Jadi cukup terapkan 3T dan tidak harus diliburkan satu sekolah. Protokol kesehatan juga harus diperketat,” pungkas Mary. (BH)

 

 

 

Reaksi anda terhadap berita ini :
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0