
INFOMASE, Depok: Jelang konstelasi pemilu 2024, khususnya pilkada Depok, sejumlah nama sudah muncul ke permukaan. Mulai dari petahan sampai yang belum bernama.
Sebut saja Hasbullah dan Ustad Khairullah. Dua sosok ini belum begitu populer di kalangan masyarakat Depok secara luas.
Diam-diam mereka sudah mulai gerilya mencari dukungan dan simpatik, agar bisa melanggeng ke panggung politik, pilkada Depok 2024.
Dalam ulasan kali ini, kami belum mau membahas nama nama yang belum populer tersebut. Ulasan kali, secara khusus mengupas percaturan nama yang sudah santer di permukaan.
Supian Suri, merupakan bakal calon yang digadang gadang untuk memimpin Kota Depok selanjutnya. Meskipun ia saat ini masih berstatus ASN dan menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda).
Kepiawaiannya dalam berpolitik ASN, menjadi kartu AS pria yang murah senyum ini. Ditambah lagi ia adalah sosok yang memiliki hubungan darah dengan Wali Kota Depok saat ini, Muhammad Idris.
Baca Juga: Politik ASN Kartu Truf Supian Suri, Petahana Siaga Satu?
Gerakan senyap dari sang pendukungnya sudah mulai masif mempromosikan sang Sekda itu sebagai penerus Muhammad Idris. Salah satunya dengan pemasangan Baliho di sejumlah titik di Kota Depok meskipun berujung berurusan dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Terlepas dari hal tersebut, masyarakat Depok sepertinya menginginkan Supian Suri sebagai The Next Wali Kota Depok. Masyarakat Depok hari ini lebih mengenal Bang Pian sapaan Supian Suri dibanding Wakil Wali Kota Depok petahana Imam Budi Hartono.
“Bang Pian (Supian Suri-SS) lebih layak memimpin Kota Depok sebagai penerus Muhammad Idris,” ujar Tanto diamini warga Tapos dan Cimanggis.
Rekam jejak Bang Pian dari mulai saat dirinya menjadi Lurah di Tugu masih terkesan bagi masyarakat setempat bahkan hingga dirinya saat ini duduk di kursi Sekda.
Meski pamor Bang Pian cukup populer di masyarakat, salah satu kendala pria yang memiliki nama kecil Ucup itu adalah kendaraan partai politik (parpol).
Hal itulah yang menjadi ganjalan Ucup menggapai mimpi sebagai orang nomor satu di Kota Depok 2024 mendatang.
Jadi Wakil Yeti Wulandari
Salah satu alternatif Bang Pian menjemput mimpi adalah dengan menjadi wakil atau pendamping Yeti Wulandari.
Alasannya, Yeti Wulandari hari ini memiliki kendaraan politik yakni partai besutan Prabowo Subianto. Ditambah lagi, hari ini Partai Gerindra belum memiliki figure pengganti Pradi Supriatna yang “ogah” nyalon lagi di pilkada Depok 2024.
Modal tiga periode Yeti Wulandari sebagai Anggota DPRD ditambah figure sang suami yang konon kabarnya, sosok orang dekat Prabowo Subianto, bisa memuluskan langkah Yeti menjadi bakal calon Wali Kota Depok di 2024.
Apalagi di 2015 lalu, nama Yeti Wulandari sudah ada dalam SK DPP Partai Gerindra untuk tiket maju di pilkada Depok saat itu. Jadi bukan perkara sulit bagi Yeti mengantongi SK DPP di pilkada Depok 2024 nanti.
Supian Suri bisa memanfaatkan “keperkasaan” Yeti Wulandari di Partai Gerindra untuk kepentingannya melanjutkan kepemimpinan sang paman, Muhammad Idris. Bukan sebagai Wali Kota, tapi belajar terlebih dahulu sebagai Wakil Wali Kota.
Teorinya, “bagaikan pungguk merindukan bulan” jikalau Bang Pian ingin menjadi Wali Kota dan Yeti Wulandari, wakilnya.
Srikandi Cimanggis tersebut pasti “ogah” dengan posisi seperti itu. Lebih cocok Yeti sebagai Wali Kota, karena ia unggul segalanya, salah satunya dari segi kendaraan politik.
Kalau Supain Suri mau mengalah dan memilih menjadi pendamping Yeti Wulandari maka ada peluang memutus “kedigdayaan” Partai PKS di Kota Depok.
Yeti-SS bisa membuat Imam Budi Hartono tertunduk lesu dalam pesta demokrasi warga Depok lima tahunan itu.
Fenomena ini sekaligus mencetak sejarah Wali Kota perempuan pertama di Kota Belimbing tersebut. Ditambah lagi IBH tengah sibuk ‘jualan’ angkot ber-AC sehingga ada peluang tersalip di tikungan terakhir.
Karena bagi sang paman, partai politik yang itu, bukan satu-satunya pilihan untuk maju di Pilkada Depok 2024.
Apakah hal itu bisa terwujud? Kita tunggu keputusan semesta.