
INFOMASE, Bogor: Hari Nyepi adalah hari raya keagamaan yang penting bagi umat Hindu di Indonesia, terutama di Bali. Hari Nyepi dirayakan pada tanggal Saka 1 bulan Caka, yang jatuh pada bulan Maret atau April setiap tahunnya.
Hari tersebut merupakan hari raya tertinggi dalam agama Hindu dan dirayakan sebagai hari yang suci dan penuh ketenangan.
Hari Nyepi diperingati sebagai hari ketika Sang Hyang Widhi, dewa tertinggi dalam agama Hindu, membersihkan bumi dari segala macam kejahatan dan dosa dengan cara memerintahkan umatnya untuk berpuasa dan bermeditasi selama satu hari penuh.
Oleh karena itu, pada hari raya besar ini, orang-orang Hindu di Bali mempraktekkan tradisi-tradisi yang berhubungan dengan upacara keagamaan dan juga menjaga ketenangan dengan cara tidak melakukan aktivitas apapun yang dapat mengganggu ketenangan seperti tidak berbicara, tidak menyalakan lampu, tidak menghidupkan alat elektronik, dan tidak bepergian.
Nyepi diperingati dengan serangkaian upacara yang dimulai sejak beberapa hari sebelumnya. Upacara-upacara tersebut antara lain:
*). Melasti: Upacara membersihkan diri dan keperluan upacara dari desa ke pantai untuk melaksanakan ritual penyucian
*). Tawur Kesanga: Upacara mempersembahkan sesajen kepada Sang Hyang Widhi sebagai simbol pengorbanan manusia kepada Sang Pencipta
*). Ngrupuk: Upacara membangun patung-patung dari bambu dan kertas sebagai simbol menumpuk segala kejahatan dalam patung tersebut dan kemudian membakarnya sebagai tanda menghilangkan kejahatan.
Hari Nyepi juga memiliki makna penting bagi kehidupan masyarakat Bali, karena selain sebagai hari raya keagamaan, hari besar umat Hindu ini juga dimaknai sebagai hari untuk merenung dan mengintrospeksi diri, serta menanamkan rasa kesadaran dan cinta lingkungan alam sekitar.
Nyepi juga menjadi momen untuk menghargai keanekaragaman budaya dan kepercayaan di Indonesia. (BH)