
INFOMASE, Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, pajak merupakan instrumen gotong royong dalam membangun sebuah negara. Dia meminta masyarakat yang mampu agar membayar pajak, terkecuali masyarakat miskin.
Seperti diketahui, pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Dimana kontribusinya tercatat hingga akhir Juli 2022 mencapai Rp 1.028 triliun.
“Pajak sebenarnya adalah instrumen gotong royong, bagi mereka yang miskin dan tidak mampu tidak membayar pajak. Namun, diberi bantuan dan dukungan oleh Pemerintah agar mereka bisa bangkit lagi,”kata Sri Mulyani dilansir dari viva.co.id, Jumat (19/8).
Ani begitu sapaan akrabnya melanjutkan, akan tetapi bagi masyarakat yang mampu, alias orang kaya, dan memiliki daya ekonomi harus menjalankan kewajibannya. Sebab itu merupakan prinsip gotong-royong dalam membangun negara.
“Saat ini Indonesia terus berupaya untuk pulih semenjak lebih dari dua tahun menghadapi pandemi. Keuangan negara bekerja luar biasa keras, pada saat terjadi pandemi banyak belanja yang harus dilakukan untuk melindungi rakyat dari ancaman Covid-19, dari musibah ekonomi, dan dari kerentanan sosial,” tutur Ani.
Adapun dengan adanya uang yang berasal dari iuran wajib tersebut, dimanfaatkan Pemerintah untuk memulihkan perekonomian nasional akibat hantaman pandemi.
“Pada kuartal I (2022) kita tumbuh di atas 5 persen dan kuartal II kita tumbuh lebih tinggi lagi, yaitu 5,44 persen yang merupakan tahun pemulihan. Ini gambaran instrumen negara yang sumber utamanya dari pajak, menjaga perekonomian, menjaga negara, dan menjaga bangsa kita,” kata Ani. (BH)
Sumber: VIVA