
INFOMASE, Yogyakarta: Kabar baik bagi para goweser atau para penyuka bersepeda. Tol Solo-Jogja yang tengah akan dibangun, nantinya akan dilengkapi dengan jalur khusus sepeda di luar pagar pembatas jalan tol Solo-Jogja.
Jalur khusus sepeda ini nantinya terpisah dengan jalur utama tol Solo-Jogja. Antara jalur sepeda dengan jalur utama tol terpisahkan tanah rerumputan serta pagar pengaman berupa tembok.
General Manager Lahan dan Utilitas PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) Muhammad Amin mengatakan, lokasi jalur khusus sepeda lebih rendah dibandingkan jalur utama tol. Selain ada pagar pembatas dengan jalur utama tol, ada pagar pembatas dengan lahan warga.
Sementara itu, lebar jalur sepeda antara 2,5 meter hingga 3 meter yang digunakan untuk dua jalur. “Minimal, jalur khusus sepeda itu dari pintu masuk tol di Kartasura hingga wilayah perbatasan Klaten dengan Sleman di Kecamatan Prambanan. Total panjang jalan tol dari Kartasura hingga Prambanan, Klaten sekitar 35 km,” ujar Amin, Kamis (14/7)
Perihal perlu atau tidak adanya revisi penetapan lokasi (Penlok) pembangunan jalan tol Solo-Jogja terkait usulan jalur khusus sepeda tersebut, Amin mengatakan tergantung ada atau tidaknya penambahan lahan.
“Kalau memang lahan yang ada masih cukup, tidak perlu revisi penlok. Tetapi kalau memang dirasa membutuhkan penambahan lahan, kami mengajukan revisi penlok,” kata Amin.
“Ini tidak akan mengganggu jalur utama tol,” tambah Amin.
Diungkap Amin, ruas jalur khusus sepeda itu hanya di satu sisi jalan tol. Dari konsep awal, jalur khusus sepeda itu berada di sisi utara jalan tol.
Soal akses masuk ke jalur khusus sepeda, Amin menjelaskan bisa melalui titik awal atau titik masuk tol Solo-Jogja di Kartasura. Rest area juga bisa menjadi akses masuk ke jalur khusus sepeda.
“Masuk jalur khusus sepeda tidak bayar. Jalur tersebut khusus sepeda,” ungkap dia.
PT JMM hingga kini masih menunggu usulan resmi dari Pemkab Klaten terkait penambahan jalur khusus sepeda tersebut. Setelah usulan resmi diterima, PT JMM segera melakukan kajian hingga pembuatan desain. Selain itu, PT JMM segera mengusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). (BH)