
INFOMASE, Jakarta: Kabar gembira bagi semua penggemar mi instan. Bos Indofood bilang harga gandum yang baik akibat perang Rusia dan Ukraina takkan menyebabkan harga mi juga ikutan naik menjadi tiga kali lipat. Hal senada juga diungkap Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang mengatakan, komponen dalam pembuatan mi instan yang berasal dari tepung terigu tidak serta merta 100 persen berasal dari bahan baku gandum. Oleh karena itu, bos Indofood tersebut mengatakan kenaikan harga gandum tidak akan membuat harga mi naik 3 kali lipat.
“Mi instan itu kan bukan hanya terigu, komponen terigunya juga tidak besar-besar amat,” ujar Fransiscus dikutip Kamis (11/8).
“Coba cabai kemarin naik tinggi, emang harga mi ikut naik? Padahal kan ada cabai dalam proses pembuatannya. Terus pas harga minyak goreng naik, mi emang naik kan tidak. Jadi memang enggak begitu berdampaklah,”tutur Franciscus.
Franciscus yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) mengaku, sejauh ini belum ada anggotanya yang mengeluhkan tersendatnya distribusi gandum.
“Masih aman-aman saja, masih lancar. Belum ada keluhan tuh sampai sekarang,” kata dia.
Hal senada juga diungkap Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang menyebut harga mi instan tidak akan naik tiga kali lipat. Hal itu berbeda dengan pendapat Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Zulkifli Hasan memastikan harga mi instan tidak akan mengalami kenaikan tiga kali lipat seperti informasi yang beredar di masyarakat.
“Mi instan tidak akan naik tiga kali karena gandum memang trennya naik, karena gagal panen di Australia yakni sekitar 67 juta ton gagal panen,” kata Mendag Zulkifli Hasan, Kamis (11/8).
Dia mengatakan, kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu ke Rusia membawa dampak baik terhadap ketersediaan dan pasokan gandum di Indonesia.
“Presiden pergi ke Rusia dan ternyata berhasil, gandum bebas sekarang. Jadi pasar gandum akan dibanjiri oleh Ukraina. Kemudian Australia panen berhasil, Kanada berhasil, Amerika berhasil. Justru menurut saya, gandum pada September akan turun harganya, trennya akan turun. Jadi kalau tiga kali tidak lah, kalau ada kemarin naik sedikit iya. Sehingga, inflasi kita 4 persen, 5 persen jadi naiknya segitu, tapi cenderung September akan turun,”papar Mendag Zulkifli Hasan.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan harga mi instan bakal naik tiga kali lipat lantaran naiknya harga gandum yang disebabkan oleh dampak perang Rusia-Ukraina. (BH)