
INFOMASE, Depok: Najwa Shihab sebagai alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) hadir di tengah Balairung Universitas Indonesia. Najwa menyerukan seruan yang membakar semangat para mahasiswa baru (maba) UI.
“Selain belajar, haus dan terus dahaga terhadap ilmu, mahasiswa juga harus menjadi penjaga moral bangsa ini. Mahasiswa harus bisa bergerak dan gerakannya harus berdampak. Mahasiswa harus mau turun mendengarkan apa yang menjadi keseharian dan kegelisahan orang banyak,” kata Najwa yang tampil mengenakan jaket almamater UI berwarna kuning.
Sebagai kakak alumni, kehadirannya di Balairung UI di antara ribuan mahasiswa baru (maba) angkatan 2022 disambut antusias. Najwa Shihab menjadi pembicara pada Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UI.
Menurut Najwa, mahasiswa UI harus mampu menjadi inisiator perubahan, terutama pada bidang sosial dan politik. Hal utama yang harus ada dalam diri seorang mahasiswa adalah kepedulian dan kesadaran kritis.
“Diskusi, cari tahu apa yang penting, kemudian lantangkan suara jika kemudian melihat sesuatu yang tidak sesuai,” katanya.
Dalam pemaparannya, Najwa mengutip pesan dari seorang negarawan dan ekonom Indonesia, Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama yakni Mohammad Hatta atau akrab disapa Bung Hatta.
“Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekadar nama dan gambar seuntaian pulau di peta”. Dari pesan tersebut, Najwa berharap, peduli dan bersatu adalah salah satu kunci yang harus ada dalam diri mahasiswa.
“Cari terus keresahan-keresahan kalian. Jangan tepikan keresahan itu, justru harus terus menerus resah. Peduli dan bersatu itu adalah kuncinya, adik-adik. Karena, maba itu adalah singkatan dari manusia yang bertanya-tanya. Mari resah berjamaah dan mari menggunakan keresahan itu untuk mengambil tindakan. Mahasiswa harus terus bergerak, berkarya, dan berdampak,” ujar Najwa.
Jadi Penggerak
Pada kesempatan yang sama, penulis, wartawan, dan presenter Andy F. Noya, turut memberikan pembekalan pada mahasiswa baru UI dengan mengangkat topik bahwa seorang mahasiswa harus mampu menjadi penggerak di masyarakat. Andi mengatakan, anak muda harus memiliki mimpi yang besar tidak hanya untuk dirinya, namun juga untuk bangsa.
“Jangan semata-mata orientasinya hanya materi atau uang, karena hal ini tidak akan berujung pada kebahagiaan. Saya dan teman-teman telah membuat berbagai program yang mendorong anak-anak muda untuk mulai terjun ke dunia sociopreneurship,” papar Andy.
Sociopreneurship ini, kata Andi adalah kewirausahaan social. Yang dibangun adalah social enterprise.
“Jadi, anak-anak muda ketika membuat usaha, dari awal sudah harus memikirkan apa dampak sosial dan juga ekonomi bagi masyarakat di sekitar. Dampak ekonomi dan sosial ini bisa dalam bentuk pemberdayaan,” ujar Andy.
Lebih lanjut Andy menyampaikan, terdapat satu tahapan lagi di atas kesuksesan, yaitu signifikan. Signifikan adalah hidup ini tidak hanya semata-mata untuk diri sendiri, tetapi mampu berbagi dengan orang lain.
“Lebih dari itu, ketika hidup ini mampu memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi orang lain,” ujar Andy.
Kegiatan PKKMB juga menghadirkan berbagai pembicara lain diantaranya Co-Founder Ruangguru Iman Usman, Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Tri Mumpuni.
Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset Dedi Priadi berpesan kepada para mahasiswa baru untuk memanfaatkan waktu untuk mengembangkan diri, ada begitu banyak wadah di Universitas Indonesia untuk meningkatkan keterampilan dan mengasah nalar kritis.
“Manfaatkan fasilitas-fasilitas terbaik yang sudah kami sediakan. Ada fasilitas penunjang akademik, seperti Perpustakan Pusat, ada gedung olah raga, gymnasium, stadion, kolam renang, golf. Selain itu, ada fasilitas transportasi yakni Bis Kuning dan Sepeda Kuning, serta banyak fasilitas lain yang bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sivitas akademika UI,” papar Dedi. (BH)