
INFOMASE, Jakarta: Kasus cacar monyet atau monkeypox pertama terditeksi ada di Indonesia pada 11 Agustus 2022. Kementerian Kesehatan menyebutkan, warga Jakarta berjenis kelamin laki-laki berumur 27 tahun itu memiliki riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia dan Perancis sebelum tertular.
Yang bersangkutan kembali ke tanah air pada 8 Agustus 2022.
Munculnya kasus monkeypox pertama di Indonesia sempat bikin heboh heboh tanah air.
Menanggapi itu, Pakar Epidemi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyampaikan, agar masyarakat tidak perlu panik. Karena, pertama, masyarakat Indonesia sebenarnya sudah memiliki proteksi dari vaksinasi cacar yang diterima saat masih anak-anak atau remaja.
“Sebagian besar masyarakat Indonesia iti kan sudah di vaksinasi cacar, jadi ngga usah khawatir, ngga usah cemas dengan temuan ini,” ucap Pandu kepada INFOMASE, Rabu (24/8/2022).
Kedua, cacar monyet sangat kecil peluang penularannya, karena penularan hanya akan terjadi apabila ada kontak erat seseorang dengan kasus cacar monyet. Kontak erat maskudnya Pandu adalah adanya gesekan kulit ke kulit antara kasus cacar monyet dengan seseorang.
“Jaga kebersihan, tidak ada kontak erat, aman. Jadi sangat-sangat tidak mudah menular. Ngga seganas Covid-19 kalau dari segi penularan,” katanya.
Pandu menyebutkan gejala cacar monyet biasanya diawali dengan demam, ada pembengkakan di gelenjar getah bening seperti inveksi virus.
“Tapi jenis virus ini menifestasinya lebih banyak di kulit,” tambah Pandu.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan, Kemenkes sudah menyiapkan 1200 reagen untuk pemeriksaan monkeypox. Pemeriksaan dilakukan manakala ada kecurigaan monkeypox.
Disamping itu, pemerintah juga sudah memberikan status kewaspadaan kepada seluruh maskapai penerbangan dan pelabuhan untuk bersama memberikan suatu kewaspadaan apabila ada penumpangnya yang mempunyai gejala cacar monyet.
Syahril menyatakan, Saat ini pasien kasus cacar monyet pertama di Indonesia dalam keadaan baik dan sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. (LG)