Aktual – Tepercaya

Pedagang Makanan Mulai Gelisah, Harga Sembako Belum Stabil

Pedagang Cabe di Pasar Agung, Sukmajaya, Kota Depok. Foto INFOMASE: Ahmad
Pedagang makanan gelisah karena bahan kebutuhan pokok belum stabil di Pasar Tradisional, Kota Depok. Foto INFOMASE: Ahmad

INFOMASE, Depok: Pelaku usaha warung makanan mengalami penurunan omset, dampak dari terus menaiknya harga bahan kebutuhan pokok atau sembako akhir-akhir ini. Betapa tidak, Agus saban hari bisa mengantongi untuk Rp300 ribu dari berdagang makanan kini turun menjadi Rp150-200 ribu per hari.

Keuntungan tersebut belum termasuk biaya hidup sehari-hari Agus dan keluarga. Kata Agus keuntungan berdagang sehari nyaris tak bersisa jika dipotong biaya hidup dan biaya sekolah kedua anaknya.

-->

“Udah hampir sebulan ini begitu (turun) pendapatan sebanyak 40 persen. Biasannya habis dagang bisa bawa pulang Rp300 ribu, sekarang bisa untung Rp200 ribu aja udah alhamdulilah, kadang hanya Rp150 malah. Udah gitu kita kan Sabtu-Minggu libur,” ujar Agus, kepada INFOMASE.di komplek perkantoran Grand Depok City (GDC), Cilodong, Depok, Kamis (1/9/2022).

Bukan tanpa alasan, sebab musabab menurunnya omset Agus adalah terus naiknya harga kebutuhan pokok. Wal hasil, Agus harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli kebutuhannya berdagang makanan.

“Mau naikin harga makanan ngga mungkin. Yang ada aja susah ngabisinnya. Apalagi kalau di naikkan harganya ya tambah angel,” ucap Agus.

Beberapa bahan kebutuhan pokok kata Agus masih tinggi di pasar tradisional Depok. Yang paling mencolok ujar Agus adalah kenaikan harga cabe.

“Cabe merah keriting naik Rp27 ribu dari Rp45 ribu per kilo gram jadi Rp72 ribu per kilo gram. Cabe rawit keriting juga naik Rp15 ribu dari Rp30 ribu per kilo gram jadi Rp45 ribu per kilogram,” tutur Agus.

Selain itu mie instan juga naik Rp10 ribu per dus, yang tadinya per dus mie instan Rp90 ribu kini jadi Rp100 ribu. Kemudian, telur ayam ras juga naik dari Rp28 ribu per kilo gram jadi Rp32 ribu per kilo gram.

“Kalau harga sayur-sayuran, daging sapi dan daging ayam masih stabil,” imbuhnya.

Senada dialami Mulyadi, pedagang UMKM lainnya di Kota Dpeok. Kenaikan beberapa harga bahan kebutuhan pokok juga berdampak pada omset harian Mulyadi.

“Penjualan makanan saya rata-rata stabil, tapi modal belanja yang membengkak karena masih tingginya beberapa harga sembako,” ungkap Mulyadi.

Sama seperti Agus, Mulyadi juga belum berencana menaikkan harga makanan yang ia jual.

“Kita lihat dulu perkembangannya nanti gimana, kalau memang naiknya (harga sembako) ini masih lama apa boleh buat, kita naikkan lah antara Rp1000-2000 an,” ujarnya.

Mulyadi berharap kepada pemerintah agar harga bahan kebutuhan pokok bisa turun ke harga normal sebelum adanya inflasi.

Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok Sony Hendro membenarkan adanya kenaikan harga cabe. Meski demikian Sony mengimbau masyarakat agar tidak panik, karena kenaikan cabe bukan karena kelangkaa. Tapi karena faktor cuaca yang membuat petani banyak gagal panen.

“Masuk dari petani harga cabe memang sudah naik, ya otomatis harga di pasaran ikut naik. Apalagi Depok kan bukan daerah dengan lahan pertanian sumber cabe nya ya dari pasar induk,” jelas Sony.

Menurut data Disperindag Depok, kata Sony, harga cabe merah keriting saat ini dijual di pasar tradisional di harga Rp67 ribu per kilogram turun 5 ribu dari sebelumnya mencapai Rp72 ribu per kilo gram.

“Memang harga cabe masih fluktuatif, tapi bukan karena barangnya langka. Tapi karena cuaca,” beber Sony.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau setiap kepala daerah untuk melalukan sosialisasi ke masyarakat untuk menanam cabai secara mandiri di pekarangan. Hal itu dimaksudkan agar bisa menekan laju inflasi yang akhir-akhir ini didongkrak oleh cabai merah hingga bawang merah.

Kata Luhut, sejumlah bahan pokok seperti cabai dan bawang merah masuk dalam kelompok barang dengan harga volatil yang merupakan penyumbang terbesar inflasi belakangan ini.

“Maksud saya ayo teman-teman semua untuk kita bersama-sama menjaga inflasi. Jangan terlalu yang canggih-canggih, pokoknya enggak kekurangan cabai, enggak kekurangan bawang, telur ayam, dan daging ayam,” kata Luhut, Rabu 31 Agustus 2022. (LG)

Reaksi anda terhadap berita ini :
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0