
INFOMASE, Depok: Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Depok Rienova, Serrie Donie mengatakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok sebaiknya menambahkan menu makanan bergizi pada Program Makanan Tambahan (PMT) untuk mempercepat penurunan angka stunting di kota ini.
“Kami (Fraksi Gerindra) mendukung program PMT, namun menu yang disediakan kurang memenuhi standar gizi,” kata Rienova
Menu PMT untuk anak stunting, lanjut dia, sebaiknya mencakup tambahan makanan bergizi sesuai anggaran yang telah ditetapkan.
Anggaran PMT per anak Rp18ribu. Ini bisa mencakup menu makanan tambahan yang layak sesuai dengan total anggaran program PMT bisa dimanfaatkan secara maksimal sebesar Rp4,4 miliar.
“Kita bisa menambah makanan bergizi. Saya berharap Dinas Kesehatan Depok mengevaluasi program PMT ini,” kata Rienova Serrie Donie.
Selain itu, Dinas Kesehatan Depok juga harus memantau distribusi pangan program PTM agar tercover.
“Menu program PMT dirancang untuk meningkatkan gizi anak yang kurang gizi. Oleh karena itu, menu PMT yang ditawarkan harus ideal,” ujar Rienova.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok Mary Liziawati mengatakan pemberian Program Makanan Tambahan sudah sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis) Kementerian Kesehatan RI.
“Pembagian PMT lokal dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis Kementerian Kesehatan RI tentang PMT lokal, termasuk menunya,” kata Mary Liziawati.
Kadinkes mengatakan pemberian PMT lokal bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak usia dini berdasarkan pangan lokal sesuai standar yang telah ditetapkan.
Sasaran pertama PMT masyarakat adalah anak kecil atau bayi (6-59 bulan) yang mengalami kurang gizi.
Kedua, bayi dengan berat badan lahir rendah dan sangat rendah, bayi kerdil dan kurang gizi, serta bayi yang berat badannya tidak bertambah.
“PMT Lokal di Kota Depok berlangsung selama 28 hari. Mulai 10 November hingga 8 Desember 2023,” ujar Kadinkes.
Mary mengatakan, anggaran program PMT lok tidak bersumber dari APBD Kota Depok melainkan dari dana insentif fiskal pemerintah pusat untuk memerangi stunting. (BH)