
INFOMASE, Jakarta: Wakil Ketua Komisi III DPR RI Adies Kadir menyindir perilaku gaya hidup aparat kepolisian yang dinilainya sangat mewah. Apalagi kemewahan itu terang-terangan dipamerkan di sosial media.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Gedung DPR RI, Rabu (24/8), yang disimak Infomase.id di kanal YouTube DPR RI, Adies menuturkan, perilaku dan gaya hidup aparat kepolisian berlevel di bawah Jenderal terlihat mewah.
“Perilaku Kapolres itu di daerah sudah kayak raja. Memakai cerutu. Istrinya gonta ganti tas Herpes, eh salah ya, apa itu, oh iya Hermes,”ujar Adies yang disambut tawa oleh para peserta rapat.
Adies menuturkan dirinya tak bermaksud menghalang-halangi gaya hidup mewah seperti itu, hanya saja dia mengingatkan agar hal itu tidak diposting di sosial media. Sehingga menyebabkan rakyat yang melihat menjadi nyinyir.
“Ya mungkin ada usaha-usaha, mungkin juga bapak ibunya dulu sudah punya tapi tolonglah biasa saja dan ini diubah untuk kembali meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Polri,” kata Adies.
Lebih lanjut dikatakan Adies, dia juga menyesalkan sulitnya berkomunikasi dengan para Kapolres di daerah dan aparat kepolisian lainnya yang berada dibawah level jenderal. Dia mengaku jika menelepon tak pernah diangkat. Kondisi ini berbeda dengan saat berkomunikasi dengan para jenderal polisi.
“Komunikasi dengan bapak-bapak jenderal ini justru sangat baik dan gampang. Kalau WA atau telepon ya pasti dijawab. Saya perhatikan juga perilaku dan gaya hidupnya Pak Sigit, Pak Gatot, Pak Agus, Pak Agung, semuanya ya biasa biasa saja. Saya kan sudah kenal lama dengan semuanya ini. Tapi kenapa yang dibawahnya justru seperti itu perilakunya?” papar politisi Partai Golkar ini.
Dikatakan Adies, dirinya melontarkan hal ini karena tidak ingin Polri makin terpuruk. Dia berharap kekompakan Polri makin terasah dan mampu kembali meraih kepercayaan publik.
Pil Pahit
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam pemaparannya menuturkan, bahwa kasus pembunuhan berencana yang menimpa Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat merupakan pil pahit bagi kepolisian. Kasus ini menjadi pembelajaran bagi Polri untuk terus melakukan perbaikan. Listyo terus berupaya agar Polri lebih baik lagi kedepannya.
“Kami terus berkomitmen bahwa apa yang terjadi ini tentunya menjadi momentum bagi kamiu untuk memperbaiki, terus melakukan perbaikan terhadap institusi sehingga kedepannya bisa memberikan pelayanan lebih baik,” ujar Kapolri. (BH)