Stasiun Gambir Masih Akan Layani KAJJ, Pensiun pada 2025 Digantikan Stasiun Manggarai

Stasiun Gambir. INFOMASE FOTO: Istimewa
Stasiun Gambir. INFOMASE FOTO: Istimewa

 

INFOMASE, Jakarta: Stasiun Gambir kini hanya melayani Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) namun direncanakan pensiun dan hanya melayani KRL. Peran Stasiun Gambir akan diambil alih oleh Stasiun Manggarai yang kini tengah dikembangkan menjadi stasiun sentral yang nantinya akan melayani KAJJ, KRL dan kereta bandara.

“Sesuai dengan rencana proyek Double Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang, Stasiun Manggarai saat ini dikembangkan menjadi stasiun sentral yang akan melayani kereta jarak jauh, KRL, dan KA Bandara,” ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, Rabu (7/6) dalam keterangan tertulis.

Dia mengatakan, saat ini tengah berlangsung switch over di Stasiun Manggarai. Switch over merupakan pergantian atau peralihan sistem persinyalan, operasional, atau pelayanan untuk meningkatkan penggunaan kereta api.

“Saat ini masih dalam proses khususnya dengan melakukan switch over. Tentu soal infrastruktur penunjang juga akan disiapkan seperti akses dan parkir,” ujar Adita.

Dia mengatakan, KAJJ akan berhenti terakhir di Stasiun Manggarai. Nantinya Gambir akan diprioritaskan untuk melayani KRL. Jika berjalan sesuai rencana, hal tersebut bakal terealisasi pada 2025.

“Sesuai masterplan dan desain yang ada, KA jarak jauh berhenti terakhir di Stasiun Manggarai. Setelah Stasiun Manggarai selesai dibangun, maka Stasiun Gambir akan diprioritaskan untuk melayani KRL,” papar Adita.

Asal Usul Stasiun Gambir

Stasiun Gambir adalah sebuah stasiun kereta api besar di Gambir, Gambir, Jakarta Pusat, Jakarta, Indonesia. Stasiun ini terletak di sisi timur Lapangan Merdeka. Dibangun pada era Hindia Timur Belanda dan direnovasi pada 1990-an.

Stasiun ini berfungsi sebagai terminus bagi sebagian besar kereta antarkota yang beroperasi di pulau Jawa. Salah satu commuter line utama Jakarta, KRL Commuterline Bogor Line (ke Bogor) melewati stasiun ini, tetapi tidak berhenti di sini.

Pernah ada rencana untuk mengaktifkan kembali stasiun sebagai pemberhentian untuk komuter, karena tingginya volume penumpang yang naik dan keluar dari stasiun Gondangdia dan Juanda.

Awalnya, hanya kereta kelas eksekutif dan bisnis yang menggunakan Stasiun Gambir, sedangkan semua kereta kelas ekonomi dan beberapa kereta kelas eksekutif dan bisnis menggunakan stasiun kereta Api Pasar Senen sebagai gantinya.

Pada tanggal 16 September 1871, Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda membuka layanan kereta api pertamanya di Batavia. Pada pembukaannya, jalur ini membentang dari dekat pelabuhan Sunda Kelapa lama dan selatan hingga yang sekarang menjadi kawasan Gambir.

Untuk Gambir, sebuah perhentian kereta api kecil (halte Koningsplein) terletak di perbatasan tenggara Koningsplein. Perhentian ini adalah perhentian paling selatan Batavia sampai tahun 1873, ketika jalur ini diperpanjang ke Meester Cornelis dan Buitenzorg.

Pada tahun 1884 sebuah stasiun yang lebih besar dibuka untuk menggantikan halte Koningsplein yang lebih kecil. Stasiun baru ini dibangun di tempat yang sekarang menjadi lokasi Gambir saat ini.

Stasiun ini, bernama Station Weltevreden, dirancang dengan gaya neoklasik yang populer pada abad ke-19. Stasiun ini diperpanjang secara signifikan pada tahun 1971.

Pada tahun 1928 stasiun ini direnovasi dengan gaya Art Deco. Pada tahun 1937 nama stasiun Weltevreden diubah menjadi Stasiun Batavia Koningsplein dan setelah kemerdekaan Indonesia namanya diubah menjadi Stasiun Gambir Jakarta. (BH)

Reaksi anda terhadap berita ini :
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0