Daerah  

Tools Manajemen BMC untuk Mapping Masalah dan Inovasi

Peserta Workshop Agen Transformasi Digital dibekali pemanfaatan dan penggunaan tools manajemen berupa Business Model Canvas (BMC) di Alun-Alun, Depok, Selasa (6/9).
Peserta Workshop Agen Transformasi Digital dibekali pemanfaatan dan penggunaan tools manajemen berupa Business Model Canvas (BMC) di Alun-Alun, Depok, Selasa (6/9).

INFOMASE, Depok: Sebanyak 35 peserta Workshop Agen Transformasi Digital diberi pembekalan terkait inovasi. Materi yang diberikan berupa pemanfaatan dan penggunaan tools manajemen berupa Business Model Canvas (BMC).

Kepala Bidang Aptika Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok Mohamad Fahrizal menuturkan, BMC adalah tools management strategic yang banyak digunakan oleh bebrapa perusahaan rintisan atau yang dikenal dengan istilah start up.

“Melalui BMC, agen transformasi digital dari masing-masing Perangkat Daerah (PD) mampu mengenali potensi yang ada di masing-masing daerah,” ujar Fahrizal pada Workshop Agen Transformasi Digital, di Alun-alun Kota Depok, Selasa (06/09/22).

Selain itu, lanjutnya, pemberian materi dengan metode ini, akan mampu mengenali permasalah yang ada di dalam pelaksanaan tugas keseharian dan mampu memberikan solusi terhadap tugas-tugas yang dijalankan di masing-masing daerah.

Dalam kegiatan ini, imbuhnya, peserta dibagi dalam lima kelompok dan masing-masing dimentori oleh salah satu mentor. Adapun mentornya berasal dari Dewan Kota Cerdas serta Diskominfo.

“Selama workshop, peserta diminta menuangkan bisnis model kanvasnya, yang mereka kerjakan. Utamanya terkait inovasi, yang akan dikerjakan, atau yang sedang dikerjakan di masing-masing PD,” paparnya.

Senada dengan itu, pemateri yang juga merupakan anggota Dewan Kota Cerdas, Indra Gilang Wibawa mengatakan, pihaknya memberi tugas kepada para peserta dengan mapping bagaimana inovasi dibuat. Kemudian, memetakan masalah kebutuhan yang bisa diselesaikan dengan cara inovasi.

“Kegiatan ini mengajarkan tentang wawasan, pengetahuan, studi kasus, petakan masalah pada satuan kerja, solusi dan juga presentasi. Pada metode BMC terdapat diagram empatis, mereka harus lebih cerdas dan kritis untuk melayani dan memfilter siapa yang dilayani, apa yang diharapkan, apa yang dibutuhkan, apa yang tidak mereka inginkan dan mereka pikirkan,” katanya.

“Mereka harus bisa jawab itu sebagai pelayan masyarakat, mereka harus peka dalam meningkatkan layanan dan kepuasan siapa yang dilayani. Saya rasa ini bisa menjadi perbaikan pelayanan ke depan,” tutupnya. (LG)

Reaksi anda terhadap berita ini :
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0