UI Terima Royalti atas Keberhasilan Pengembangan Ventilator Covent-20

UI terima Royalti atas Keberhasilan Pengembangan Ventilator Covent-20. INFOMASE FOTO: Bhakti
UI terima Royalti atas Keberhasilan Pengembangan Ventilator Covent-20. INFOMASE FOTO: Bhakti

 

INFOMASE, Depok: Universitas Indonesia (UI) menerima royalti dari CV Bartec Utama Mandiri – produsen Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Operating Theather System Modular (OTEM), dan Alat Kesehatan- atas hasil penjualan Ventilator Covent-20. Total royalti yang diserahkan mencapai ratusan juta rupiah dalam jangka waktu penjualan hanya 3 bulan pertama.

Produk inovasi alat kesehatan dari peneliti UI ini kerja sama antara Fakultas Teknik (FT) UI, Fakultas Kedokteran (FK) UI, dengan dukungan pendanaan dari Bidang Riset dan Inovasi melalui Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) UI, memiliki harga bersaing di pasar dengan kualitas baik.

Sebelumnya, UI menginvestasikan dana sebesar Rp 446.475.000,00 untuk pengembangan Ventilator Covent-20. Ventilator ini sudah bisa dipesan melalui aplikasi belanja daring yang dikelola pemerintah atau Elektronik Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (E-Katalog LKPP).

Per 1 Juni 2022, penjualan Ventilator Covent-20 telah mencapai 49 unit. Atas capaian ini, UI berkomitmen untuk mendorong para peneliti, khususnya sivitas akademika UI, agar menghasilkan produk inovasi dalam negeri dengan harga dan kualitas terbaik.

Pada acara penyerahan royalti Ventilator Covent-20, hadir Wakil Menteri Kesehatan Republik RI Dante Saksono Harbuwono. Inovasi Ventilator Covent-20 merupakan upaya terobosan teknologi menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat pada awal pandemi 2020.

UI mendorong stakeholder terkait agar mengembangkan produk inovasi untuk mengatasi permasalahan kebutuhan alat kesehatan, terutama ventilator, yang kebutuhannya naik secara signifikan pada situasi kritis pandemi. Sebagai bentuk komitmen penanggulangan Covid-19, UI menciptakan produk inovasi Ventilator Covent-20.

Pada awal pandemi, Indonesia mengalami kesulitan, terutama karena kekurangan obat-obatan, alat deteksi, alat pelindung diri (APD), dan alat kesehatan lain. Menurut Dante, isu utama selama awal pandemi adalah kapasitas negara dalam melakukan produksi bahan baku menjadi bahan siap pakai masih kurang. Oleh karena itu, resiliensi kesehatan dan kemandirian untuk produk-produk kesehatan menjadi penting untuk dilakukan.

“Saya mengundang sivitas akademika di seluruh Indonesia untuk melakukan inovasi-inovasi guna meningkatkan resiliensi kesehatan. Salah satu bukti inovasi tersebut adalah barang-barang inovasi dari anak-anak negeri yang masuk dalam E-Katalog LKPP sudah mencapai 34,7% dan terus bertambah,” papar Dante dalam siaran pers Biro Humas dan KIP UI yang diterima redaksi Infomase.id, Jumat (10/6).

Selaku perwakilan Tim Inventor Covent-20 Basari menuturkan Covent-20 adalah inovasi produk yang disebarkan secara luas untuk membantu tenaga kesehatan dalam melakukan tindakan medis.

Tim inventor Covent-20 melakukan riset sejak Maret 2020. Mereka mengembangkan ventilator emergency transport yang memiliki kompetensi standar alat kesehatan di Indonesia. Ventilator yang dipilih adalah ventilator Transport Lokal Rendah Biaya Berbasis Sistem Pneumatik.

“Permasalahan di Indonesia adalah pasien membutuhkan ventilator yang mendukung sistem pernapasan dari rumah sampai ke fasilitas kesehatan rujukan. Ventilator Covent-20 dapat mengakomodasi hal tersebut,” pungkas Basari. (BH)

Reaksi anda terhadap berita ini :
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0