
INFOMASE, Jakarta: Terjawab sudah pertanyaan pakaian apa yang dikenakan Presiden Joko Widodo dalam HUT ke-77 RI. Presiden Jokowi memilih mengenakan pakaian asal Buton, Sulawesi Tenggara dalam upacara bendera di Istana Negara, Jakarta, (17/8/2022).
“Ini baju dari Buton, Sulawesi Tenggara. Ini baju Dolomani dari Buton,” ujar Presiden Jokowi beberapa waktu sebelum upacara dimulai seperti dilansir dari setkab.go.id.
Presiden Jokowi memang kerap mengenakan baju adat dalam tiap perayaan HUT kemerdekaan RI. Pada perayaan HUT ke-72 RI pada 17 Agustus 2017 misalnya, Presiden mengenakan pakaian adat Tanah Bumbu, Batulicin, Provinsi Kalimantan Selatan.
Pada HUT ke-73 RI pada 17 Agustus 2018, Presiden Jokowi memilih pakaian adat Aceh untuk dikenakan. Selanjutnya pada HUT ke-74 RI tahun 2019, Presiden Jokowi mengenakan baju adat Klungkung dari Provinsi Bali.
Setelah itu, pada HUT ke-75 RI tahun 2020, Kepala Negara mengenakan pakaian adat Timor Tengah Selatan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan kain tenun Berantai Kaif Nunkolo. Adapun pada HUT ke-76 RI tahun 2021 lalu, Presiden memilih untuk mengenakan baju adat Pepadun dari Provinsi Lampung.
Menurut Presiden Jokowi, Indonesia memiliki kekayaan adat budaya yang sangat tinggi, termasuk dalam hal pakaian adat. Untuk itu, Presiden akan terus mengangkat berbagai pakaian adat tersebut untuk dipakai dalam berbagai kesempatan.
“Dulu pernah Aceh, Sumatera Barat, pernah juga Kalimantan Selatan, pernah Sunda, pernah Jawa, Betawi, kemudian ke sana Bali, Sasak, Bugis, pernah semua. Memang kekayaan budaya pakaian adat ini memang ribuan. Jumlahnya ribuan. Nanti sampai ke Maluku, Papua, semuanya nanti semuanya akan kita angkat,” kata Presiden pada HUT ke-75 RI.
Sebelum upacara 17 Agustus 2022 dimulai, dilakukan kirab budaya yang merupakan prosesi arak-arakan untuk membawa duplikat bendera pusaka sang merah putih dan naskah teks proklamasi dari tempat penyimpanan di Ruang Kemerdekaan yang berada di Cawan Monas menuju Istana Merdeka.
Upacara dimulai dengan tembakan meriam sebanyak 17 belas kali, diikuti bunyi sirine selama satu menit. Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mahmud Mattalitti membacakan naskah proklamasi yang pada 77 tahun silam diucapkan oleh proklamator Ir. Soekarno.
Selanjutnya, Presiden Jokowi selaku inspektur upacara memimpin para peserta upacara untuk mengheningkan cipta. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kemudian memandu pembacaan doa.
Untuk tahun ini, para undangan dapat hadir dalam rangka memperingati HUT ke-77 RI, setelah dua tahun sebelumnya terhalang pandemi Covid-19.
“Penyelenggaraan ini tentu saja atas arahan Presiden dan Ibu Negara karena beliau sangat memperhatikan dan melihat animo, keinginan, dan harapan masyarakat dan juga kerinduan masyarakat untuk dapat hadir secara langsung di Istana Merdeka,” ujar Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Yusuf Permana.
Walaupun diselenggarakan secara tatap muka, upacara tetap berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan dihadiri oleh sekitar 4.500 undangan.
“Kami tidak membuka 100 persen, kami masih berada di angka 60 persen dengan kaidah-kaidah protokol kesehatan yang ketat. Jadi kita masih bertahap, sekarang sampai di 60 persen, kurang lebih di angka 4.500 (undangan),” kata Yusuf.
Untuk itu, lanjut Yusuf, Istana kemudian memfasilitasi para undangan yang tidak dapat hadir secara langsung, dengan membuka kegiatan upacara virtual.
“Upacara virtual ini dapat dihadiri sampai dengan 77 ribu masyarakat dari Sabang-Merauke, termasuk diaspora yang berada di luar negeri,” pungkas Yusuf. (BH)