
INFOMASE, Bogor: Warganet ramai-ramai menyerbu akun Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil buntut perseteruan dirinya dengan seorang guru honorer di Cirebon yang menyebabkan si guru dipecat.
Warganet menyayangkan keputusan Ridwan Kamil yang mem-pinned komentar dari guru yang bernama Sabil Fadilah ini.
Seperti diketahui Sabil menuliskan komentar di akun Instagram Ridwan Kamil terkait postingan dia saat tengah melakukan video conference melalui Zoom dengan para siswa di sebuh SMP Negeri. Saat itu RK mengenakan jas berwarna kuning. Sesuai dengan partainya saat ini yakni Golkar.
Sabil menuliskan komentar, “Dalam Zoom ini, Maneh teh keur jadi Gubernur Jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil??”
Komentar Sabil pun dibalas oleh Ridwan Kamil dengan jawaban “Ceuk maneh kumaha?”
Ribuan komentar warganet kemudian membanjiri akun Instagram Kang Emil. Salah satunya @fachmhas yang menuliskan “Kalau jadi pejabat publik itu pak jangan tipis kuping. Harus siap dikriik bahkan dicaci. Kalau cuma komen begitu terus mengakibatkan seseorang dipecat kan kasian. Pejabat antikritik itu cemen pak”tulis @fachmhas.
Warganet lainnya berkomentar: “Kata (maneh) emang kasar ya? Kalo memang kasar, kenapa dibales pake kata yang sama juga? Atuh sama-sama juga ngomong kasar?”tulis komentar salah satu warganet di Instagram.
“Tapi substansi pertanyaan guru itu ga dibalas ya? bapak di post itu dlm kapasitas apa? kepala daerah atau politisi golkar? yg dikritik kan soal jaket kuning. apa dalam menjalankan kerja sebagai gubernur harus menampakkan warna partai?,” tulis warganet lainnya.
Tak lama berselang, Sabil mengaku mendapat informasi jika Ridwan Kamil mengirimkan pesan langsung ke akun Instagram sekolah tempatnya mengajar.
Sabil merupakan pengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon. Tak disangka sekolahnya kemudian mengeluarkan surat pemecatan.
“Akun RK men-DM ke akun lembaga sekolah saya. Akun RK ngasih tahu screenshot komentar saya. Terus dia nanya ‘guru itu seperti apa? Seperti ini kah guru?,” ujarnya.
Serangan warganet kemudian berbalik arah, tidak sedikit yang menyayangkan keputusan Ridwan Kamil itu membuat Sabil kehilangan pekerjaannya.
Ridwan Kamil pun memberikan tanggapannya terkait pemberitaan ini. “Menyikapi hadirnya berita bahwa ada guru SMK diberhentikan oleh yayasannya karena mengkritik saya, yang membuat saya juga kaget, dengan ini saya sampaikan klarifikasi”
1. Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respon dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja.
2. Mungkin karena yang melakukannya posting kasar adalah seorang Guru, yang postingannya mungkin dilihat/ditiru oleh murid-muridnya, maka pihak sekolah/yayasan untuk menjaga nama baik insitusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan.
3. Karenanya setelah berita itu hadir, saya sudah mengontak sekolah/yayasan, agar yang bersangkutan untuk cukup dinasehati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan.
4. Apa pun itu, di era medsos tanpa sensor ini, Kewajiban kita para orangtua, guru dan pemimpin untuk terus saling nasehat-menasehati dalam kabaikan, kesabaran dan selalu bijak dalam bermedsos. Agar anak cucu kita bisa hidup dalam peradaban yang lebih mulia, Hatur Nuhun.”
Demikian isi klarifikasi dari Ridwan Kamil. Warganet pun melontarkan balasan kembali.
“Kalo bapak merasa tidak nyaman dgn reply netizen, tinggal delete aja kan. Tapi bapak sampe nge dm akun sekolahnya dan komennya di pinned, Percuma aja usaha cuci tangannya pak,” ujar netizen.
“Sebelum mengcounter kritikan, sadar dulu apa yang akang ketik punya butterfly effect. Pin comment aja secara enggak langsung bilang ke followers “serang yeuh daks” komen netizen.
“Tp knp hrs d pinned sih pak? Biar d goreng netizen bkn sih Klw alasannya agar tdk d tiru knp gk hps aja sblm d baca netizen terus dm dn kasih tau dg bener,” ungkap netizen. (BH)